Manajer Liverpool Arne Slot puas meski cuma menang tipis di kandang RB Leipzig. Sebab, The Reds bisa saja pulang dengan satu poin.

Liverpool melawat ke Leipzig Arena, Kamis (24/10/2024) dini hari WIB, dalam lanjutan matchday ketiga Fase Liga Liga Champions 2024/2025, menghadapi RB Leipzig.

Liverpool memang tampil dominan dalam penguasaan bola, yakni 58 persen dan membuat 17 attempts, delapan di antaranya mengarah ke gawang. Namun, Leipzig sebagai tuan rumah juga tak kalah mengancam lewat 13 attempts, enam on goal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Liverpool bahkan sempat dua kali kebobolan tapi dianulir karena offside. Tim tamu akhirnya menang 1-0 lewat gol Darwin Nunez pada menit ke-27.

Kemenangan yang melegakan Slot mengingat Liverpool kehilangan kendali di 20 menit akhir laga dan bisa saja berakhir imbang.

"Kami senang bisa menang. Kami tahu betapa sulitnya laga tandang, tapi yang paling bikin saya puas adalah kami menguasai hampir sepanjang laga, kecuali di 15-20 menit terakhir, ketika kami butuh performa mantap dari dua bek tengah kami dan juga kiper di dua momen krusial. Menurut saya itu tidak perlu terjadi," ujar Slot di situs resmi UEFA.

"Jika kami cuma imbang di laga ini, saya rasa kami akan sangat merugi. Sebab kami begitu dominan selama 70 menit, kecuali mungkin di 10 menit awal."

Simak Video: Liverpool Vs Bologna di Liga Champions, The Reds Menang 2-0

[Gambas:Video 20detik]

Angin muson merupakan angin yang berhembus secara musiman. Keberadaan angin muson bagi Indonesia yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia ini memiliki dampak terhadap perubahan iklim setiap tahunnya.

Lantas apa yang dimaksud dengan angin muson itu? Apa saja macam angin muson di Indonesia? Dan bagaimana dampak angin muson di Indonesia? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini:

Mengutip dari situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), angin muson disebut juga angin musim atau angin monsun. Angin muson adalah angin yang bertiup dalam skala regional (skala benua) yang berubah arah azimut minimal 120 derajat dan terjadi secara periodik (6 bulan sekali).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia sebagai negara yang terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia juga berada di antara Samudra Hindia, Samudra Pasifik dan Laut China Selatan membuatnya mendapatkan dua macam angin muson. Ada angin monsun yang bertiup dari Benua Asia dan angin muson dari Benua Australia.

Macam-macam Angin Muson di Indonesia

Menurut BMKG, Indonesia terkena dampak dari dua macam angin Monsun. Apa saja macam angin muson di Indonesia itu? Dua macam angin muson di Indonesia yaitu Angin Muson Timur (dari Benua Australia) dan Angin Muson Barat (dari Benua Asia).

Angin Monsun Timur adalah angin muson yang rata-rata bertiup dari arah timur hingga tenggara dan bertiup pada bulan April sampai Oktober di setiap tahunnya. Angin Monsun Timur adalah indikator musim kemarau bagi wilayah Indonesia.

Pada periode ini, Matahari berada pada belahan Bumi bagian utara, terutama bagian Asia yang banyak menerima pemanasan matahari. Akibatnya suhu di Benua Asia akan tinggi dengan tekanan udara rendah, sedangkan di Benua Australia rendah dengan tekanan udara tinggi. Ini menyebabkan Indonesia melewati musim kemarau akibat angin yang membawa sedikit uap air.

Angin Monsun Barat adalah angin muson dengan rata-rata bertiup dari arah barat hingga barat laut dan bertiup pada bulan Oktober sampai April di setiap tahunnya. Angin Monsun Baratan adalah indikator musim hujan bagi wilayah Indonesia.

Pada periode ini, Matahari cenderung berada di belahan Bumi bagian selatan, terutama Australia yang menerima lebih banyak panas Matahari. Akibatnya suhu di Benua Australia lebih tinggi dengan tekanan udara rendah, sedangkan suhu di Benua Asia rendah menghasilkan tekanan udara tinggi. Ini menyebabkan Indonesia memasuki musim penghujan.

Simak juga 'Langkah BMKG Antisipasi Dampak Ancaman El-Nino di Indonesia':

[Gambas:Video 20detik]

Pada tanggal 20 Maret 2024, ada fenomena menakjubkan yang bernama Equinox atau Ekuinoks. Apa saja dampaknya bagi wilayah Indonesia?

Informasi tentang adanya Equinox tertera dalam situs resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Disebutkan bahwa selama bulan Maret 2024, ada beberapa kejadian, mulai dari bulan baru (10 Maret), Equinox (20 Maret), hingga bulan purnama (25 Maret).

Yuk, simak penjelasan lengkap seputar fenomena Equinox di bawah ini yang mencakup pengertian dan dampaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyadur penjelasan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, Equinox adalah keadaan saat matahari melintasi ekuator sehingga siang dan malam bagi tempat-tempat di lintang 0 derajat sama panjang. Atau, saat busur siang dan busur malam matahari sama panjang bagi semua tempat di bumi dan diperkirakan terjadi pada 21 Maret dan 23 September.

Informasi tambahan, menurut situs resmi National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), kata 'Equinox' berasal dari bahasa Latin, 'aequus' yang berarti sama dan 'nox' dengan arti malam. Hal ini merujuk pada lamanya waktu siang dan malam yang hampir sama ketika Equinox terjadi.

Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengartikan Equinox sebagai fenomena astronomi ketika matahari mengitari garis khatulistiwa dan terjadi dua kali selama setahun, yakni pada tanggal 21 Maret dan 23 September.

Lebih lanjut, fenomena tahunan ini terbagi atas 2 jenis. Keduanya adalah Vernal Equinox yang terjadi di bulan Maret dan Autumnal Equinox pada bulan September. Adapun untuk Autumnal Equinox oleh BRIN diprediksi jatuh pada 22 September 2024 mendatang.

Ketika Equinox terjadi, kerap beredar kabar seputar bahaya dan dampak yang dapat menerpa. Benarkah demikian? Dirujuk dari situs National Geographic dan Earthy Sky, ini beberapa dampak Equinox:

Nah, itulah informasi seputar fenomena Equinox dan dampaknya yang akan terjadi pada akhir bulan Maret ini. Semoga informasinya bermanfaat, ya!

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merupakan salah satu perusahaan yang terlibat dalam proses pembangunan bandara di Kediri. Bandara yang bernama Bandara Dhoho itu dibangun oleh anak usaha perusahaan PT Surya Dhoho Investama yang 99% sahamnya dimiliki perusahaan.

Gudang Garam sendiri adalah salah satu perusahaan yang bergerak di industri rokok tanah air sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi.

Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena namanya yang sudah dikenal luas, sebagian orang mungkin hanya tahu Gudang Garam sebagai produsen rokok. Namun ternyata, perusahaan tersebut punya bisnis yang bergerak di berbagai bidang, dengan produksi rokok sebagai bisnis utamanya.

Melansir dari situs resmi perusahaan, diketahui bahwa Gudang Garam memiliki setidaknya sepuluh (10) anak perusahaan. Adapun dua dari sepuluh anak perusahaan ini menaungi anak perusahaan lainnya, yang tentu saja menjadi cucu perusahaan Gudang Garam.

Berikut 10 anak perusahaan Gudang Garam

1. PT SURYA PAMENANG : Industri Kertas

2. PT SURYA MADISTRINDO : Perdagangan

3. PT SURYA AIR : Jasa Transportasi Udara Tidak Terjadwal

4. PT GRAHA SURYA MEDIA : Jasa Hiburan- Menaungi PT SURYA WISATA : Pengusahaan Objek Wisata

5. PT SURYA INTI TEMBAKAU : Industri Pengolahan Tembakau

6. PT SURYA ABADI SEMESTA : Industri Peralatan Pelindung Keselamatan

7. GALAXY PRIME LTD. : Jasa Transportasi Udara Tidak Terjadwal

8. PT SURYA DHOHO INVESTAMA : Investasi

9. PRIME GALAXY LTD. : Jasa Transportasi Udara Tidak Terjadwal

10. PT SURYA KERTA AGUNG : Konstruksi- Menaungi PT SURYA KERTAAGUNG TOLL : Konstruksi

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Dampak Angin Muson di Indonesia

Keberadaan angin muson dari Benua Asia dan Benua Australia yang berhembus melewati wilayah Indonesia ini berdampak pada perubahan iklim tahunan di Indonesia, yakni musim kemarau dan musim penghujan. Hal ini karena angin muson yang bertiup berganti arah setiap setengah tahun sekali, atau satu periode musim.