Berikut beberapa bahasa Inggris dan artinya dalam bahasa Indonesia yang sering dipakai sebagai kata ganti benda:
- I: Aku (sebagai subyek)
- Me: Aku (sebagai obyek)
- Hers: Miliknya dia perempuan
- His: Miliknya dia laki-laki
- Theirs: Milik mereka
- Their: Punya mereka
- Our: Punya kami/kita
- Her: Punya dia perempuan
- Myself: Diriku sendiri
- Yourself: Dirimu sendiri
- Themselves: Diri mereka sendiri
- Herself: Dirinya sendiri perempuan
- Himself: Dirinya sendiri laki-laki
- Ourselves: Diri kita
- Somebody/Anybody: Seorangpun/seseorang
- No one: Tak seorangpun
Pengucapan dan penulisan tanggal menjadi salah satu hal yang harus Anda ketahui saat belajar bahasa Inggris. Khususnya, jika Anda sering menulis jurnal atau berita yang mengharuskan Anda menuliskan tanggal. Dalam literature bahasa Inggris, pengucapan dan penulisan tanggal memiliki format yang jauh berbeda dengan bahasa Indonesia.
Setidaknya ada dua cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris, yang pertama adalah menuliskan hari dahulu sebelum bulan, atau menuliskan bulan terlebih dahulu sebelum hari. Anda juga bisa menggunakan tulisan, ataupun angka dengan akhiran bilangan bertingkat (st, nd, rd, atau th) dalam menuliskan format tanggal dalam bahasa Inggris. Belum lagi perbedaan format menulis tergantung referensi bahasa Inggris apa yang Anda gunakan, British atau Amerika.
Bisa dilihat contoh di bawah ini:
Mari kita lihat penjelasan contoh penulisan tanggal dalam bahasa Inggris diatas. Contoh di atas menggunakan format penulisan tanggal yang dimulai dengan angka yang memiliki akhiran bilangan bertingkat yaitu 7th. Dan kemudian ditulis nama bulan menggunakan preposisi of sebelum menulis nama bulannya. Lalu dilanjutkan dengan tanda koma, dan tahun.
Cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris lainnya adalah dengan menggunakan angka, dengan bentuk yang paling umum adalah, 10/09/13 atau 10-9-13. Namun ada hal yang perlu diperhatikan pada cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris dengan cara ini. Terutama, karena bahasa Inggris British dan bahasa Inggris Amerika memiliki aturan yang berbeda.
Kita lihat langsung penjelasannya di bawah ini. Misalnya kita menggunakan contoh diatas yakni 10/09/13 atau 10-9-13. Jika kita membacanya menurut bahasa Inggris British, akan memiliki arti berbeda dengan bahasa Inggris Amerika.
Jika kita menggunakan bahasa Inggris British, penulisan tanggal dalam bahasa Inggris tersebut memiliki arti 10 September 2013, karena di dalam aturan bahasa Inggris British, penulisan tanggal dimulai dengan tanggal, diikuti bulan lalu tahun.
Sementara, jika kita menggunakan bahasa Inggris Amerika, penulisan tanggal diatas akan dibaca sebagai 9 Oktober 2013. Mengapa bisa berbeda? Karena di dalam aturan bahasa Inggris Amerika, penulisan tanggal dimulai dengan bulan, tanggal lalu diikuti dengan tahun. Maka, penulisan 10/09/13, akan berarti 10 sebagai bulan 10 atau Oktober, 9 untuk tanggal 9, dan 13 sebagai tahun yaitu 2013.
Karena itu Anda harus berhati-hati dalam menuliskan tanggal, jika Anda bertujuan untuk menggunakan bahasa Inggris British, jangan sampai Anda salah menuliskkan format tanggal dalam kaidah bahasa Inggris Amerika.
Namun, Anda tidak perlu khawatir, untuk menghindari kerancuan pada cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris tersebut, ada cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Cara tersebut adalah dengan menggunakan cara lain yaitu Anda harus mengeja bulan atau dengan cara menggunakan singkatan.
Sebagai contoh, Anda bisa menuliskannya seperti contoh di bawah ini:
The tenth of September 2013.
Atau bisa juga dengan cara menulis tanggal dalam bahasa Inggris sebagai berikut.
September the tenth 2013.
Agar tidak kebingungan menentukan singkatan apa yang tepat, dibawah ini adalah singkatan yang bisa Anda pakai untuk menuliskan nama bulan:
• January menjadi Jan
• February menjadi Feb
• September menjadi Sep
• October menjadi Oct
• November menjadi Nov
• Desember menjadi Dec
Selain singkatan nama bulan, masih banyak yang keliru mengenai penulisan angka bertingkat atau ordinal number. Beriku ini adalah contoh-contoh ordinal number yang bisa Anda lihat beserta cara membacanya.
• 1 = 1st dibaca The first
• 2 = 2nd dibaca The second
• 3 = 3rd dibaca The third
• 4 = 4th dibaca The fourth
• 5 = 5th dibaca The fifth
• 6 = 6th dibaca The sixth
• 7 = 7th dibaca The seventh
• 8 = 8th dibaca The eight
• 9 = 9th dibaca The ninth
• 10 = 10th dibaca The tenth
• 11 = 11th dibaca The eleventh
• 12 = 12th dibaca The twelfth
• 13 = 13th dibaca The thirteenth
• 14 = 14th dibaca The fourteenth
• 15 = 15th dibaca The fifteenth
• 16 = 16th dibaca The sixteenth
• 17 = 17th dibaca The seventeenth
• 18 = 18th dibaca The eighteenth
• 19 = 19th dibaca The nineteenth
• 20 = 20th dibaca The twentieth
• 21 = 21st dibaca The twenty first
• 22 = 22nd dibaca The twenty second
• 23 = 23rd dibaca The twenty third
• 24 = 24th dibaca The twenty fourth
• 25 = 25th dibaca The twenty fifth
• 26 = 26th dibaca The twenty sixth
• 27 = 27th dibaca The twenty seventh
• 28 = 28th dibaca The twenty eight
• 29 = 29th dibaca The twenty ninth
• 30 = 30th dibaca The thirtieth
Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak tentang pelajaran bahasa Inggris?, Mari bergabung di EF dan kamu bisa belajar bahasa Inggris bersama guru yang professional. Yuk tingkatkan kemampuan bahasa Inggris kamu bersama EF!. Untuk informasi lebih lanjut kamu bisa klik banner dibawah ini!
Dalam Kalender Masehi, terdapat 12 nama bulan dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Bulan Masehi dalam bahasa Inggris tidak berbeda dengan penamaannya dalam bahasa Indonesia.
Kalender Masehi ini memiliki 12 bulan yang artinya mirip dengan Kalender Hijriyah. Namun, Kalender Masehi lebih banyak digunakan di dunia dan memuat berbagai tanggal-tanggal penting.
Berkaitan dengan hal tersebut, artinya setiap orang perlu memahami Kalender Masehi baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Simak nama bulan dalam Bahasa Inggris dan Indonesia tersebut sebagai berikut.
Nama Bulan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Nama Bulan dalam Bahasa Inggris (Pexels)
Terkadang, penulisan bulan baik dalam bahasa Indonesia maupun Inggris disingkat. Berikut ini 12 nama bulan dalam Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia beserta singkatannya.
Sejarah Penamaan Bulan
Nama Bulan dalam Bahasa Inggris (Pexels)
Setiap penamaan bulan tersebut memiliki sejarahnya masing-masing. Penamaannya berasal dari nama-nama dewa maupun dewi serta dari bahasa Latin. Untuk memahami sejarah tersebut, simak penjelasannya sebagai berikut.
Bulan pertama dalam Kalender Masehi adalah Bulan Januari. Januari atau January berasal dari nama dewa Romawi yakni Janus sang Dewa Pintu. Janus digambarkan memiliki 2 wajah yang melihat ke masa lalu dan masa depan.
Pada masa Romawi Kuno, Dewa Janus yang memiliki kuil itu hanya dibuka pintunya di masa perang. Kemudian pintu itu akan ditutup kembali saat perang dan ditutup lagi ketika masa damai.
Bulan berikutnya dalam Kalender Masehi adalah Februari. February diambil dari bahasa Latin Februa. Arti istilah tersebut adalah memebrsihkan.
Bulan ini disebut demikian karena merupakan waktu berlangsungnya festival penyucian dan penebusan dosa pada periode saat itu. Bulan ini terdiri dari 28 hari. Setiap empat tahun sekali, terdapat 29 hari di bulan ini.
Maret menjadi salah satu bulan dalam Kalender Masehi. Kata March berasal dari seorang Dewa Perang Romawi yang bernama Mars.
Sebelum bulan Januari dan Februari, bulan Maret disebut sebagai bulan pertama dalam kalender Romawi Kuno. Oleh sebab itulah, ketentuan ini mempengaruhi bulan-bulan berikutnya. Pada bulan ini terjadi perubahan kecil dari musim dingin ke musim semi di negara-negara bagian barat.
Bulan keempat dalam Kalender Masehi yang dikenal saat ini adalah Bulan April. April adalah bulan yang berasal dari bahasa Latin Aperio.
Aperio artinya membuka atau kuncup. Hal ini karena bulan April digambarkan sebagai pembaruan atau awal dari musim semi.
Mei juga merupakan salah satu bulan dalam Kalender Masehi. Kata Mei berasal dari nama dewi Romania yakni Maia. Dewi Maia bertugas mengawasi pertumbuhan makanan.
Istilah Mei juga berasal dari bahasa Latin ‘maiores’ yaitu penatua yang dirayakan. Pada bulan ini, muncul transisi dari musim semi ke musim panas bagi negara-negara bagian barat.
Nama Bulan dalam Bahasa Inggris (Pexels)
Bulan Juni dinamakan untuk berdedikasi kepada dewi Romawi Juno. Dewi Juni merupakansang pelindung pernikahan dan kesejahteraan para wanita. Dalam bahasa Latin, June berasal dari Juvenis yang artinya anak muda.
Bulan Juli dinamakan sebagai bentuk penghormatan terhadap diktator Romawi, Julius Caesar usai kematiannya. Julius caesar telah berkontribusi dalam peradaban. Contohnya yakni mengembangkan Kalender Julian yaitu kalender yang muncul sebelum Kalender Gregorian yang digunakan saat ini.
Bulan Agustus ini dinamakan sebagai penghormatan kepada Augustus Caesar. Augustus Caesar adalah kepala kaisar Romawi pertama yang juga merupakan cucu Julius Caesar. Kata Augustus adalah bahasa Latin yang artinya terhormat, agung, mulia.
September juga berasal dari bahasa Latin yakni Septem. Istilah Septem artinya tujuh. Bulan September ini menjadi bulan ketujuh dari bulan Romawi awalnya. Bulan ini memiliki 30 hari dalam kalender.
Oktober berasal dari bahasa Latin Okto yang artinya delapan. Bulan ini termasuk bulan kedelapan dalam Kalender Romawi Kuno. Dalam Inggris Kuno, Oktober disebut Winterfylleth yaitu Bulan Purnama Musim Dingin. Bulan ini memiliki 31 hari dalam kalender.
Dalam bahasa Latin, November dari kata novem yang artinya sembilan. Bulan ini adalah bulan ke sembilan dari Kalender Romawi awal. Bulan ini memiliki 30 hari kalender.
Bulan Desember adalah bulan yang dinamakannya dari bahasa Latin Decem. Bulan ini artinya sepuluh dan memang menjadi bulan kesepuluh dalam Kalender Romawi awal. Bulan ini memiliki 31 hari dalam kalender.
Demikian nama bulan dalam Bahasa Inggris dan sejarahnya. Berdasarkan uraian tersebut dapat diketahui banyak sekali nama bulan yang berasal dari bahasa Latin dan merupakan nama seorang Dewa maupun Dewi.
HUKUM MAKAN DAGING BUAYA
Pertanyaan. Buaya itu halal atau haram ?
Jawaban. Mengenai hukum memakan daging buaya, telah ada fatwa dari Komite Tetap Untuk Riset ilmiyah dan fatwa, kerajaan Saudi Arabia no. 5394[1] yang ditanda tangani oleh Ketua komite tersebut Syaikh Abdulaziz bin Abdillah bin Bâz rahimahullah dan dua Ulama sebagai anggotanya yaitu syaikh Abdurrazaq afifi rahimahullah dan syaikh Abdullah bin Qu’ud –Hafizhahullâhu ta’ala-.
Fatwa tersebut disampaikan berkenaan dengan pertanyaan yang disampaikan kepada komite berkenaaan dengan halalkah memakan hewan-hewan berikut: Penyu, kuda laut, buaya dan landak, ataukah semua ini haram?
Mereka menjawab, “Memakan landak hukumnya halal, berdasarkan keumuman firman Allâh Azza wa Jalla :
قُلْ لَا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَنْ يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنْزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ
Katakanlah, “Tiadalah Aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi – karena sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain Allâh. [al-An’âm/6:145]
Juga karena kaidah pada asalnya diperbolehkan sampai pasti ada yang memalingkan hukum tersebut.
Adapun penyu (kura-kura), sejumlah Ulama berpendapat bahwa boleh mengkonsumsi binatang ini walaupun tanpa disembelih, berdasarkan keumuman firman Allâh Azza wa Jalla:
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut [al-Mâ’idah/5:96]
Juga sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang air laut:
هُوَ الطَّهُوْرُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ
Airnya suci dan bangkainya halal.
Namun yang lebih selamat adalah tetap disembelih, agar keluar dari khilaf.
Sedangkan buaya ada yang berpendapat boleh dimakan seperti ikan berdasarkan keumuman ayat dan hadits diatas. Ada juga yang menyatakan haram dimakan, karena termasuk hewan buas yang bertaring. Yang rajih adalah pendapat pertama.
Adapun kuda laut maka boleh dimakan karena masuk keumuman ayat dan hadits di atas dan tidak adanya dalil yang menentangnya. Juga karena kuda darat halal dimakan dengan nash maka tentunya kuda laut lebih pantas lagi dihalalkan.
Wabillâhit Taufîq wa Shallallâhu ‘ala Nabiyyinâ Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa sallam.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XV/1433H/2012M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] ________ Footnote [1] Fatâwa Lajnatid Dâimah Lil Buhûtsil ‘Ilmiyyah wal Iftâ, 22/319
APAKAH KEPITING HALAL?
Pertanyaan. Mohon penjelasan, dahulu yang saya ketahui kepiting itu haram. Tetapi sekarang ada beberapa tayangan TV menerangkan bahwa kepiting itu halal. Syukran.
Jawaban Sebagai seorang mukmin, kita wajib meyakini bahwa yang berhak menghalalkan dan mengharamkan sesuatu hanyalah Allah Azza wa Jalla . Allah Azza wa Jalla berfirman:
أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Rabb semesta alam. [al A’raf7:54].
Oleh karena itu, Allah melarang manusia menghalalkan dan mengharamkan tanpa dalil dari al Kitab dan as-Sunnah. Dan jika hal itu terjadi berarti termasuk membuat kedustaan atas nama Allah. Disebutkan dalam firman-Nya:
وَلاَ تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا حَلاَلٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِّتَفْتَرُوا عَلَى اللهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ يَفْتَرُونَ عَلَى اللهِ الْكَذِبَ لاَ يُفْلِحُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram”, untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung. [an-Nahl/16:116].
Dalam masalah makanan, hukum asal seluruh makanan yang ada di muka bumi ini adalah halal, kecuali yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu. [al Baqarah/2:29].
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. [al Baqarah/2:168].
Dengan demikian, seseorang tidak boleh mengharamkan makanan, kecuali yang telah diharamkan oleh Allah di dalam kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-Nya, sesuai tugas Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , yaitu menyampaikan apa yang Allah perintahkan untuk disampaikan.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
قُلْ أَرَأَيْتُمْ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ رِزْقٍ فَجَعَلْتُمْ مِنْهُ حَرَامًا وَحَلَالًا قُلْ آللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ ۖ أَمْ عَلَى اللَّهِ تَفْتَرُونَ
Katakanlah: “Terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal”. Katakanlah: “Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-adakan saja terhadap Allah ?” [Yunus/10:59].
Setelah mengetahui kaidah ini, maka adakah keterangan di dalam al Kitab atau as-Sunnah yang mengharamkan kepiting?
Sepanjang pengetahuan kami, tidak ada ayat maupun hadits yang mengharamkan kepiting. Di sebagian sekolah dan buku-buku diajarkan, bahwa binatang yang hidup di dua alam, yakni daratan dan lautan, itu haram. Mungkin dari sinilah sebagian orang beranggapan jika kepiting itu haram. Seseorang yang beranggapan demikian, maka perlu menunjukkan dalil bahwa binatang yang hidup di dua alam, yakni daratan dan lautan, itu haram. Jika jelas tidak ada dalilnya, maka hal itu kembali kepada kaidah, yaitu bahwa seluruh makanan itu halal kecuali yang diharamkan oleh Allah di dalam kitab-Nya atau melalui lisan Rasul-Nya. Wallahu a’lam.
Adapun berita saudara “tetapi sekarang ada beberapa tayangan TV menerangkan bahwa kepiting itu halal”, maka perlu kami jelaskan, bahwa sesuatu yang haram menurut nash syari’at pada zaman dahulu, tidaklah bisa menjadi halal pada zaman sekarang. Karena yang menentukan halal dan haram itu adalah Allah Azza wa Jalla , bukan waktu. Memang makanan yang Allah haramkan itu bisa menjadi halal dalam keadaan terpaksa, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ۖ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya), sedangkan dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al Baqarah/2:173].
Demikian jawaban kami.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun X/1428H/2007M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
HALALKAH IKAN HIU?[1]
Pertanyaan Halal atau haramkah mengkonsumsi ikan Hiu ?
Jawaban. Semua jenis ikan halal dikonsumsi, baik ikan hiu atau yang lainnya, berdasarkan keumuman firman Allâh Azza wa Jalla.
أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ وَطَعَامُهُ
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut [al-Mâidah/5:96]
dan berdasarkan sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang laut :
هُوَ الطَّهُورُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ
air laut itu suci dan bangkai binatangnya halal
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
al-Lajnatud Dâimah lil Buhûtsil ‘ilmiyyah Wal Iftâ’ Ketua : Syaikh Abdul Aziz bin Abdullâh bin Bâz Anggota : Syaikh Abdullâh bin Ghadyân, Syaikh Shâlih Fauzân, Syaikh Abdul Azîz Alu Syaikh dan Syaik Bakr Abu Zaid
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 02/Tahun XIV/1430H/2010M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079] _______ Footnote [1] Diterjemahkan dari Fatâwâ al-Lajnatid Dâimah lil Buhûtsil ‘ilmiyyah Wal Iftâ‘, 22/320